Pertanyaan :
Saya sedih mendengar kabar bahwa tidak ada lagi yang bisa mengaplikasikan konsep pengobatan Terapi Alif selain Pak Jusuf.
Saya sudah bingung dan hampir putus asa mencari pengobatan untuk anak saya yang sudah berbulan-bulan berbaring sakit.
Saya tahu, banyak yang nasibnya seperti anak saya. Tapi saya ingin sekali anak saya sembuh.
Mengapa Pak Jusuf berhenti mengobati? Apakah Bapak juga sedang sakit? Kalau dipaksa kali ini saja, benar-benar tidak bisa, Pak? Atau saya harus menunggu bbrp bulan lagi?
Paling tidak, mungkin Pak Jusuf bisa berkunjung ke rumah saya untuk menjenguk dan mendiagnosa penyakit anak saya dulu? Sekalian 'kenalan/ngobrol' dengan saya dan suami. Nanti Insya Allah kami jemput.
Siapa tahu kasusnya cukup 'simple' untuk Bapak obati (tapi tidak untuk saya karena saya tak berbakat).
Kalau terlalu berat kasusnya, ya saya tidak memaksa. (Walaupun sejujurnya saya tetap berharap untuk ditolong karena saya sudah bingung).
Keluarga kami, Insya Allah bersih dari kegiatan spiritual yang menyimpang seperti mengikuti olah pernapasan, menggunakan ilmu hitam untuk tujuan apa pun, dan semacamnya.
Kami sekeluarga berjanji akan kooperatif, jujur sejujur-jujurnya, transparant menjawab pertanyaan, supaya tidak merugikan Bapak.
Walaupun saya bukan millioner, namun berapa pun biaya atau apa pun syarat pengobatannya, Insya Allah saya usahakan untuk dipenuhi, asalkan anak saya sembuh dan bisa melanjutkan kuliahnya lagi. Dia anak pertama dari empat bersaudara, paling mengerti, perhatian dan patuh pd orang tua makanya saya pun 'berjuang' untuk kesembuhannya.
Kasihan anak saya, dia sangat berharap bisa selesai kuliah S1 di usia nya yang sudah 1/4 abad, kemudian bisa bekerja.
Aduh! Maaf, Pak. Bukan maksud curhat. Saya hanya bingung dan berharap anak saya diterima sebagai pasien Terapi Alif.
Allah SWT Maha Kaya, pertolongan Nya bisa datang dari arah mana saja. Tetapi, kelemahan dan logika saya sebagai manusia, masih berpikir bahwa Terapi Alif lah solusinya. Saya masih blm menemukan solusi lainnya. Ya Allah, mungkin saya salah, tp sebagai Ibu, saya tidak tega anak saya hanya bisa berbaring.
Atau mungkin Bapak kenal seseorang yg biasa mengobati juga?
Mohon maaf atas "pemaksaan" nya.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya.
Jawaban saya :
Terima kasih atas perhatian, kepercayaan dan penghargaannya. Saya ikut
prihatin atas penderitaan ibu sekeluarga. Fisik saya segar bugar, tapi
jiwa saya masih memikul beban yg berat akibat kesalahan dan
ketidaktahuan saya mengobati orang yg seharusnya tidak boleh saya
obati dan beban tadi merupakan ganjaran dari Allah Yang Maha Belas Kasih yg
harus saya pikul dan sebagai teguran atas kesalahan tadi. Jadi saya
tidak boleh mengulangi kesalahan yg sama karena akan berakibat fatal
bagi saya. Beberapa bulan yg lalu saya coba menolong keponakan saya
sendiri, meskipun dia sembuh seketika tetapi akibatnya menambah beban
bagi saya. Saat ini yg saya rasakan aman hanya mengobati cucu2 saya,
anak2 saya dan isteri saya. Mungkin sebatas itulah yg diijinkan oleh
Allah yg bisa saya lakukan dalam pengobatan saat ini, disamping menulis buku
untuk berbagi ilmu disisiNya. Fokus saya selama dua tahun terakhir
sampai saat ini adalah memohon ampun pada Rabbku Yang Maha Pengampun
agar beban di jiwa saya dihilangkan sama sekali. Saya tidak tahu
kapan saya dijinkan kembali mengobati orang lain. Kalau beban di jiwa
saya dihilangkan sama sekali mungkin itu tanda bagi saya untuk kembali
mengobati orang disamping tanda lainnya. Kalaupun saya dijinkan,
insyaAllah saya akan menerapkan syarat yg sangat ketat. Mudah2an
dengan penjelasan ini ibu bisa memahami posisi saya.
Balasan dari penanya :
Terima kasih untuk penjelasannya. Mohon maaf kalau saya memaksa. Tapi sekarang saya bisa mengerti.
Terlepas dari sakitnya anak saya, Insya Allah saya akan turut mendoakan Pak Jusuf semoga beban jiwanya diangkat Allah SWT.
CATATAN :
Saya telah membahas secara mendalam dan detail tentang syetan, jin dan Iblis, seperti apa mereka, bagaimana kehidupan mereka dan dimana mereka hidup, bagaimana interaksinya dengan setiap diri anak manusia yang mengakibatkan berbagai masalah bagi setiap anak manusia.
Saya juga membahas secara mendalam dan detail tentang jiwa setiap anak manusia, apa yang dimaksudkan dengan jiwa manusia, dimana keberadaan mereka, perannya yang sentral bagi setiap diri anak manusia, persoalan yang dialami oleh anak manusia ketika jiwanya error terutama kaitannya dengan penyakit nonmedis atau medis, apa yang membuatnya error dan bagaimana cara atau upaya memperbaikinya dalam arti penyembuhannya.
Semuanya saya bahas menggunakan fakta empiris yang saya peroleh selama menggeluti penyakit nonmedis 30 tahun lebih.
Untuk informasi tentang kedua buku tersebut silahkan klik ini BUKU TERAPI ALIF
TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF