Thursday, March 25, 2021
DZIKIR YANG JADI AZAB (bag.14)
JH Alifulhaq Terapi Alif
Saya lanjutkan pembahasan tentang khusu'.
Salah satu ayat surah Al Fatihah yang kita baca berulangkali paling sedikit 17 kali sehari dalam shalat fardu yang jumlahnya 17 raka'at yang bermakna HANYA PADAMU KAMI BERIBADAH DAN HANYA PADAMU KAMI MEMINTA saya perlu membahasnya disini karena berkaitan dengan khusu'.
Kata kerja dalam ayat ini adalah bentuk FI'IL MUDHORI juga. Hal lain yang sangat penting tentang ayat ini bahwa bentuk ungkapan ayat ini ketika diucapkan kita tidak bicara sesendiri tetapi ada lawan bicaranya. Siapa lawan bicara kita, dia adalah Rabb kita. Se-akan2 Dia ada dihapan kita. Allah Ta'ala Rabb Yang Maha Belas Kasih memberi kesempatan kepada hamba2Nya untuk berbicara langsung dengaNya.
Dengan ayat ini pula hamba2Nya memgucapkan sebagai ikrat yang mengikat dirinya atas apa diucapkan oleh mereka sampai di akhirat nanti saat bertemu dengan Rabb mereka.
Kalau dalam amal perbuatan mereka beribadah dan atau meminta selain kepada Rabb mereka itu artinya melanggar ikrar tadi. Konsekwensinya pasti ada baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat.
Ketika seorang kiyayi agak sepuh diantar keluarganya ke tempat saya untuk bertobat, saya ungkapkan pada beliau tentang penafsiran ayat tadi. Beliau menghabiskan waktu 15 tahun bermukim di Mekkah untuk meperdalam ilmu agama Islam.
Saya perlu paparkan pemahaman saya tentang ayat tadi agar beliau tidak ragu dengan saya karena melihat penampilan saya seperti seniman dengan rambut gondrong dan masih muda pula waktu itu. Ada juga yang bilang waktu itu penampilan saya saperti preman atau okem.
Setelah mendengar pemaparan tentang tafsir ayat tadi seperti diatas, tiba2 beliau menangis sedih, saya biarkan agak lama, tidak mengganggunya dengan pertanyaan.
Kemudian berkata sendiri bahwa beliau tidak mendapatkan pemamahan itu selama di tanah suci. Beliau merasa malu menyandang predikat kiiyayi. Kepada keluarga yang mengantarnya beliau berkata:"Yang pantas jadi kiyayi anak muda ini ".
InsyaAllah akan disambung.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment