Jasad tubuh manusia ibarat sarang tempat jiwa terikat. Hubungan keduanya dijembatani oleh syaraf. Apabila ada konflik dalam jiwa maka terjadi error dan perintah yang disampaikan kepada syaraf untuk dieksekusi oleh jaringan tubuh akan error juga. Bisa saja si penderita merasakan sakit yang luar biasa pada organ tubuh tertentu, tetapi begitu di scan tidak ditemukan penyebabnya.
Bisa juga perintah yang error dari jiwa ini membuat organ tubuh jadi rusak atau tidak berfungsi lagi. Kasus semacam ini pernah dialami saudara sepupu saya sebelum saya menggeluti bidang penyembuhan. Dokter yang merawatnya di rumah sakit menyatakan dia gagal ginjal dua-duanya. Mau cuci darah secara rutin dan cangkok ginjal tidak mungkin karena sangat mahal, tidak mungkin mampu membiayainya. Kondisinya sangat parah, duduk bersandar saja hanya mampu beberapa menit, selebihnya berbaring. Dokter menyuruhnya pulang saja untuk menunggu hari-hari terakhirnya di rumah dengan tenang dan terus berdoa sebelum ajal menjemputnya. Tidak disangka setelah sebulan keluar dari rumah sakit, dia sembuh total kemudian kembali bertani.
Perintah error dari jiwa ini bisa juga membentuk citra semu dalam organ tubuh seseorang. Kasus semacam ini dialami kerabat dekat isteri saya. Dia berobat ke rumah sakit terkenal di Singapura. Hasil penyinaran dengan sinar X menunjukkan bahwa di empedunya ada batu yang cukup besar yang harus segera dikeluarkan dengan pembedahan secepatnya. Dokter ahli yang menangani memeriksa lebih teliti lagi si pasien sebelum dibedah, kumudian dilakukan penyinaran lagi dengan sinar X, batu empedu tidak tampak lagi, sehingga tidak jadi dibedah.
Kasus serupa pernah saya tangani juga. Seorang pasien koma sekitar seminggu di sebuah rumah sakit papan atas di Jakarta. Dari hasil scanning, terlihat ada tumor di otak pasien. Pihak rumah sakit membentuk tim dokter yang akan membedah pasien setelah pasien sadar dan agak kuat kondisi fisiknya. Saya mengobati penderita ini masih dalam keadaan koma. Beberapa hari berikutnya, penderita sadar dan kondisi fisiknya pulih. Tim dokter memeriksanya sebagai persiapan untuk pembedahan otak termasuk di scanning ulang. Tumor diotaknya tidak ditemukan lagi sehingga tidak jadi dibedah.
Dalam hubungan antara jiwa dan jasad, gangguan bisa juga akibat sebaliknya, misalnya organ tubuh sakit karena cedera, rusak, infeksi, terserang kuman penyakit, keracuanan dan sebagainya, tetap jiwa juga yang merasakan kesakitan. Kalau penyebabnya adalah murni fisik/jasmaniah, maka itu adalah urusan medis/kedokteran dan seharusnya bisa tuntas dalam pemnyebuhannya dengan tindakan medis yang tepat tentunya.
TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF