Banyak cara dan ragam orang menaklukkan jin. Saya temukan hal ini ketika berurusan dengan syetan Iblis dan jin di dimensi lain atau di alam jin dan syetan, terutama pada kasus2 yang mengharuskan saya melacak dari mana asalnya syetan2 yang tengah saya hadapi.
Para dukun atau sejenisnya kebanyakan mereka manaklukkan jin atas dasar perjanjian dengan jin sebagai salah satu cara menaklukkan jin. Mereka mengadakan ritual sesauai dengan tuntutan jin yang ingin ditundukkan, misalnya mereka harus menyediakan berbagai perangkat dan bahan untuik ritual, boleh dikatakan semacam sajen, macam2 jenisnya, tergantung sungguh jin mana yang mau ditundukkan. Perlengkapan untuk ritual misalnya, ada ayam putih, atau ayam hitam untuk dipotong dan diambil darahnya, minyak wangi, kembang, dupa, ada juga yang menyuguhkan kopi, nasi, apakah nasi kuning atau nasi merah. Banyak sekali ragamnya.
Misalnya jin A mintanya ini dan itu, ritualnya begini dan begitu, serta waktu yang tepat untuk ritual. Cara penaklukan semacam ini, umunya penakluk jin membaca mantera, seringkali mantera yang dibaca adalah bahasa yang tidak dimengerti. Mantera dibaca dalam rangkaian ritual. Sebenarnya mantera tadi memanggil jin A dengan namanya dalam bahasa jin. Kalau sudah terpenuhi syaratnya baik sajen maupun tata cara ritual, jiu A pasti datang, kemudian mengikatkan diri dengan pemanggilnya dan akan tunduk pada perintah dan permintaan penakluknya. Tetapi selama mendampingi si pemanggilnya, jin A akan terus menyedot jiwa2 sekunder pemanggilnya secara terus sebatas dia bisa mengambilnya.
Jin yang ditundukkan punya spesifikasi masing2. Misalnya manusia M ingin menundukkan jin dengan spesifikasi penarik rezeki, maka ritual dan peralatan ritual yang disiapkan adalah yang dituntut oleh jin dengan spefikasi tersebut. Demikian juga halnya jin untuk kekuatan, untuk mengobati orang, untuk menundukkan lawan, untuk menyerang, untuk pagar atau pertahanan dan lain2nya.
Para penakluk dengan cara ini, sebenarnya dalam ritualnya, memanggil jin yang ingin ditundukkannya dengan nama asli jin tersebut dalam bahasa jin. Para penakluk jin ada yang tahu tentang hal ini dan ada yang tidak tahu. Mereka yang tidak tahu hanya membaca mantera yang sebenarnya arti dari mantera tersebut memanggil-manggil nama jin yang dituju agar datang karena persyaratan disepakati oleh jin tersebut dengan manusia yang pertama kali membuat perjanjian tersebut sudah dipenuhi semuanya. Pembuat perjanjian pertama adalah manusia yang pertama kali menerapkan ilmu dan tata cara memanggil jin tersebut. Makanya saya sebut menaklukkan jin dengan perjanjian.
Cara menaklukkan jin dengan perjanjian ini tidak hanya dilakukan oleh dukun, tetapi aliran spiritual dari berbagai macam agama dan budaya juga menerapkannya, tujuannya sama, tetapi bentuk ritualnya kebanyakan berbeda.
Jin2 yang lebih tinggi levelnya atau keturunan Iblis, butuh persyaratan yang lebih berat untuk menundukkannya dalam kategori penundukkan dengan cara perjanjian. Disamping perangkat yang disediakan sulit pengadaannya, misalnya dituntut potong kambing, atau potong sapi, potong kerbau sekian ekor, mas sekian puluh gram dan lain2nya. Syarat lainnya biasanya penakluknya harus punya kekuatan spiritual yang memadai yang dibuktikan dengan kemampuan dia bertapa sekian lama dan di berbagai tempat, dikuburan, berendam di sungai sekian hari, puasa sekian lama, baca mantera, rapalan, dzikir sekian kali sehari dalam kurun waktu sekian lama dan sejumlah ritual khusus yang disyaratkan yang biasanya tidak mudah dijalankan.
Aku berlindung pada Rabbku dari segala kemusyrikan yang mengotori jiwaku. Maha Suci Allah Rabb Semesta Alam. (bersambung)
MENDIAGNOSIS PENYAKIT NONMEDIS
SEMBUH SEKETIKA BUKAN MUKJIZAT ATAU KEAJAIBAN
MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA
No comments:
Post a Comment