Sebelum saya lanjut, saya sampaikan terima kasih kepada anda dan syukur saya pada Allah Ta'ala atas doa2 pembaca buku2 saya dan tulisan2 saya selama ini. Doa untuk saya dan keluarga saya, baik yang tertulis secara terbuka di Blogspot, Facebook dan medsos lainnya serta berbagai jalur pribadi atau doa dalam hati anda yang tidak anda tulis atau ucapkan.
Saturday, June 19, 2021
MENYINGKAP TABIR DAN MISTERI DENGAN ILMU 5
JH Alifulhaq Terapi Alif
Sebelum saya lanjut, saya sampaikan terima kasih kepada anda dan syukur saya pada Allah Ta'ala atas doa2 pembaca buku2 saya dan tulisan2 saya selama ini. Doa untuk saya dan keluarga saya, baik yang tertulis secara terbuka di Blogspot, Facebook dan medsos lainnya serta berbagai jalur pribadi atau doa dalam hati anda yang tidak anda tulis atau ucapkan.
Sebelum saya lanjut, saya sampaikan terima kasih kepada anda dan syukur saya pada Allah Ta'ala atas doa2 pembaca buku2 saya dan tulisan2 saya selama ini. Doa untuk saya dan keluarga saya, baik yang tertulis secara terbuka di Blogspot, Facebook dan medsos lainnya serta berbagai jalur pribadi atau doa dalam hati anda yang tidak anda tulis atau ucapkan.
Saya paham bahwa doa yang tulus dari anda merupakan wujud rasa syukur anda kepada Allah Ta'ala yang membukakan ilmu disisiNya lewat saya. InsyaAllah saya senantiasa balas doa anda dengan permohonan agar anda dibukakan pemahaman dan ilmu yang luas dan dalam.
Sekarang saya kembali ke topik pembahasan.
Untuk sementara saya tinggalkan dulu pembahasan jalur science. Saya pikir pembasan2 di tiga buku saya tentang empat dimensi dari sudut science sudah cukup memadai. Apakah masih saya bahas lebih dalam jalur science, ini kita lihat nanti, dibutuhkan atau tidak.
Di jalur amaliah untuk sampai ke tingkat paham atas empat dimensi yang saya sebut FAKTA ELEMTER ini banyak sekali pintu dan jalurnya. Tingkat pemahaman yang saya maksud adalah MASUK SECARA SADAR DALAM DIMENSI2 DAN SUB DIMENSI tadi.
Semua makhluk baik yang hidup maupun yang mati sudah berada dalam dimensi2 tersebut tanpa sadar. Tetapi keberadaan mereka secara tidak sadar di dimensi mana tidak sama untuk masing2 makhluk termasuk manusia.
Banyak jalur dan gerbang untuk masuk secara sadar kedalam dimensi2 tadi dengan berbagai macam istilah, baik dikalangan aliran spiritual di lingkungan Islam maupun bukan Islam.
Saya hanya pilih salah satu contoh cara masuk ke dimensi2 tadi dari salah satu aliran tasawwuf yang mendekati cara saya masuk tetapi tidak persis sama.
Aliran ini menyebut masuk ke dimensi2 lain sebagai MI'RAJ. Seorang sufi yang telah berhasil mi'raj ini berada dalam level yang sangat tinggi, istilah dikalangan mereka sangat tinggi makamnya.
Seperti apa mi'raj yang mereka maksud. Seseorang yang sedang mi'raj mengalami kejadian jiwanya keluar dari jasadnya, kemudian jiwanya yang keluar tadi (istilah saya dalam buku dan tulisan2 saya JIWA SEKUNDER) pergi kemana saja dia mau dan mampu di dimensi lain tadi secara sadar, dia lihat juga dengan jiwanya jasadnya yang sudah terpisah darinya. Saya katakan mampu karena untuk memasuki sejumlah dimensi dan sub dimensi yang ada banyak sekali faktor dan persyaratannya. Kalau memaksakan diri memasuki dimensi atau sub dimensi tadi maka yang bersangkutan akan celaka. Kemungkinannya gila atau mati.
Tidak semua manusia punya kemampuan bermi'raj.
Ada orang yang datang ke Rumah saya mengaku sudah bermi'raj, tetapi begitu saya teliti ternyata dia tidak bermi'raj, dia mencipatakan ilusi dalam pikirannya.
Saya membaca pengajaran sejumlah aliran tarekat, mereka sangat ketat menjaga dan memelihara perilaku dhohir dan bathin mereka terutama dalam hal tawaddu.
Begitu anda berhasil masuk ke dimensi2 tadi godaannya luar biasa terutama dalam hal Kekuasaan, harta dan wanita. Kalau anda tidak mampu melawan godaan ini akan berujung celaka.
Saran saya untuk mencapai tawaddu yang bagus, pelajari kitab IHYA ULUMUDDIN karangan Al Gazali secara kritis. Kenapa harus kritis kerena bagi saya tidak semua yang ditulis oleh Al Gazali dalam buku tersebut masuk dalam logika pemahaman saya. Baiknya anda menggandeng juga dengan menpelajari kitab Al Um karangan Imam Syafi'I secara kritis pula dengan cara merujuknya ke kitab2 hadits shohih, paling tidak shohih Bukhari dan Muslim.
InsyaAllah dilanjutkan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment