Kalau ada perlu sesuatu dengan Iblis Tua (Iblis yang menggelincurkan Adam as dari surga), saya ajak ngobrol dia. Dua hal penting yang ingin saya capai kalau mengajak dia ngobrol.
Pertama, saya tanya banyak hal tentang dia, keturunannya, imperiumnya, jin dan alam jin umumnya dan tatanan yang ada dikalangan mereka, hubungan mereka dengan manusia dan lain2.
Kedua, karena dia pembohong dan penipu ulung, saya berharap dia menipu atau membohongi saya agar dia mendapat siksaan dari Allah Ta'ala Rabbku. Tetapi memang dasar dia pintar, cerdas, licik dan jago dalam membaca pikiran dan situasi, makanya dia tahu sehingga dia tidak mau melakukannya. Pernah dia lakukan, maka dia langsung kena hajar.
Sebenarnya saya ingin terus menghajar dia sampai ludas karena dia musuh abadi saya dan umat manusia yang telah dan akan terus berjuang mencelakakan manusia, tetapi Allah Ta'ala Rabbku Yang Perkasa Lagi Maha Bijaksana menahan saya untuk melakukannya karena dia sudah sujud pada saya. Jadi tidak ada jalan bagi saya untuk menghajar dia lagi, kecuali dia berbuat salah pada saya.
Kemarin saya ajak ngobrol Iblis Tua, saya tanya dia: "Sampai kapan kamu bersujud pada aku ". Dia menjawab dengan cepat :"Sampai kamu meninggal, aku sujud pada siapa kalau kamu sudah tidak ada". Setelah diam sejenak, sepertinya dia membaca pikiran saya, mengulangi apa yang pernah dia katakan ke saya: "Kalau keturunan kamu, aku tidak berani mendekatinya selama mereka memelihara kemurnian ibadah seperti yang kamu lakukan, kalau tidak seperti itu, aku diberi izin oleh Allah untuk menggarap mereka".
Kemudian saya tanya lagi tentang MUKHLISIN yang ditegaskan oleh Allah Ta'ala dalam Al Qur'an, bahwa kecuali HAMBA YANG MUKHLISIN yang tidak bisa disesatkan oleh dia. Iblis Tua menjawab :"Memang aku tidak bisa menyentuh sama sekali mukhlisin ini, meskipun aku telah berusaha dengan segala cara. Tetapi sangat sedikit manusia seperti ini, sehingga aku bisa membuktikan pada Allah bahwa hanya sedikit manusia yang mengikuti jalan lurus Dia".
Siapakah mukhlisin ini sebenarnya. Kebanyakan orang menafsirkan kata ini adalah orang yang ikhlas. Penafsiran ini kurang tepat, kalau mengikuti makna yang tepat dari bahasa aslinya yaitu bahasa Al Qur'an, mukhlisan adalah orang yang senantiasa memurnikan ibadah dan ketaatannya pada Allah Ta'ala. Jadi orang2 mukhlisin adalah mereka yang benar2 menjaga dan memelihara ibadah kepada Allah secara murni tanpa ada pencemaran atau modifikasi sedikitpun.
Berbahagialah anda yang termasuk dalam kategori ini, jangan takut dan jangan malu diejek atau dikatai macam2 seperti wahabi dan lain2 semacamnya, karena yang mengejek atau yang mengatai anda itulah akan mendapatkan bahagian sangat buruk disisi Allah di dunia dan diakhirat.
Memurnikan ibadah dan ketaatan kepada Allah Ta'ala ini dalam pelaksanaannya adalah suatu yang berat. Pergulatan saya dalam hal yang satu ini seperti yang saya beberkan dalam buku saya MEBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA adalah salah satu perjuangan berat. Hal ini disebabkan, saya lahir, tumbuh dan dibesarkan dalam lingkungan dan pemahaman beragama Islam yang masih ada pencemarannya, meskipun hanya sedikit.
Allah Rabbku Yang Maha Belas Kasih membimbing saya dalam melakukannya dalam arti mebersihkan segala hal yang bersifat modifikasi dan pencemaran dalam tatacara beribadah padaNya, berusaha memurnikannya.
Setelah saya benahi semua dan berjalan agak lama, baru Dia Rabbku Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana, mempertemukan saya dengan Raja Iblis dan Imperiumnya serta Iblis Tua dengan kekuatan dan kekuasaannya yang sangat besar dalam pertarungan habis2an, kecuali Iblis Tua yang cerdas dan licik tidak bertarung habis2an. Pertarungan yang sudah lama saya dambakan dalam munajad terus menerus kepada Rabbku dalam kurun waktu yang sangat panjang.
Kalau bukan karena pertolongan Rabbku Yang Maha Belas Kasih, saya sudah musnah sebelum bisa mendekati sarang Iblis.
MAHA SUCI RABBKU, RABB SEMESTA ALAM yang sangat kasihan pada manusia.
TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF
MENDIAGNOSIS PENYAKIT NONMEDIS
SEMBUH SEKETIKA BUKAN MUKJIZAT ATAU KEAJAIBAN
MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA
No comments:
Post a Comment