Penafsiran FI NAFSIKA dalam ayat 205 surah Al A'raf ini adalah DALAM JIWA KAMU. Huruf kaf yang menjadi akhiran kata nafsi bermakna kamu tunggal, kamu seorang, tidak boleh terlibat pihak lain.
Sunday, April 04, 2021
DZIKIR YANG JADI AZAB (bag.21)
JH Alifulhaq Terapi Alif
Penafsiran FI NAFSIKA dalam ayat 205 surah Al A'raf ini adalah DALAM JIWA KAMU. Huruf kaf yang menjadi akhiran kata nafsi bermakna kamu tunggal, kamu seorang, tidak boleh terlibat pihak lain.
Penafsiran FI NAFSIKA dalam ayat 205 surah Al A'raf ini adalah DALAM JIWA KAMU. Huruf kaf yang menjadi akhiran kata nafsi bermakna kamu tunggal, kamu seorang, tidak boleh terlibat pihak lain.
Jadi dalam mengingat Allah Ta'ala sebagai Rabb yang terlibat hanya Rabb kamu sendiri (ekslusif) dan jiwa kamu sendiri.
Jadi mengingat Rabb dalam jiwa kita ekslusif, sangat pribadi sifatnya tidak boleh ada keterlibatan siapapun dan apapun, hanya kita seorang dengan Rabb kita. Begitu hal ini diamalkan secara benar dan akurat, maka jiwa2 sekunder yang dihasilkan dari kegiatan ini semuanya akan menuju ke RabbNya tanpa bisa dihalangi atau dicegah oleh siapapun dan apapun.
Satu hal yang perlu saya tegaskan bahwa saya telah menjadi praktisi DZIKIR sejak usia sangat dini seperti saya ungkapkan dalam buku saya MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA.
Jadi apa yang saya tulis dan bahas tentang DZIKIR dalam tulisan berseri ini bukan sekedar teori, tetapi merupakan pemahaman yang dibukakan oleh Allah Ta'ala Rabbku Yang Maha Belas Kasih lagi Maha Mengetahui selama saya mengamalkan ibadah yang satu ini puluhan tahun.
Alhamdulillah seluk-beluk penyimpangan dan pencemaran dalam pengamalan ibadah DZIKIR ini saya tahu dan saya paham. Sekian lama saya mengamalkan DZIKIR tidak semuanya bersih, bebas dari pencemaran dan kesalahan. Allah Ta'ala Rabbku Yang Maha Belas Kasih telah menunjukkan kepada saya kekeliruan dan kesalahan2 tadi yang mengharuskan saya segera memperbaikinya sambil bertobat dan terus menerus memohon ampun padaNya.
Tetapi banyak kasus yang saya temukan baik selama membuka praktek pengobatan Nonmedis maupun selama pengembaraan saya di dimensi lain atau populer dengan istilah di dunia spiritual, mereka yang mengamalkan DZIKIR yang menyimpang atau tercemar sangat kukuh menyakini bahwa apa yang mereka lakukan adalah benar dan tidak ada salah dan kekeliruan sedikitpun. Keyakinan ini terbangun dari apa yang diajarkan oleh kiyai mereka, ustadz mereka dari tulisan2 di buku2, terjemahan dan atau tafsir Al Quran yang tidak akurat atas ayat2 yang berkaitan dengan DZIKIR. Seharusnya bagi siapapun yang melakukan ibadah ini hanya berpatokan pada kemurnian penafsiran Al Quran, tidak boleh berpatokan selain itu karena Allah Ta'ala telah menjelaskan secara tegas dan jelas tentang cara berdzikir
Kebanyakan mereka tidak mau berubah walaupun diberi tahu, malah mereka bisa sangat tersinggung dan marah bila diberi tahu.
Sejumlah contoh tentang hal ini ada yang datang ke saya minta tolong untuk diobati sakitnya. Saya tahu sakitnya disebabkan oleh DZIKIR yang menyimpang, tetapi mereka tidak mau mengakui tentang dzikirnya, mereka memilih menderita sampai mati daripada diutak atik tentang dzikirnya.
InsyaAllah akan disambung.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment