Custom Search
Link

Monday, August 25, 2008

Upah Penyembuhan

Ada sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada saya mengenai upah/biaya penyembuhan yang saya lakukan. Apakah penyembuhan dengan jalan Allah seperti yang saya lakukan boleh menerima upah. Berapa upah yang harus dibayar oleh pasien, kalau saya boleh menerima upah tersebut.
Terus terang saya risih membicarakan masalah ini, tetapi saya perlu ungkapkan disini dengan harapan agar tidak ada lagi pertanyaan semacam itu pada saya.
Berikut ini saya kutip hadits Shahih Muslim sebagai berikut :

Dari Abu Sa'id Al Khudri r.a. katanya : " Beberapa orang sahabat melakukan perjalanan jauh dan berhenti untuk istirahat pada salah satu perkampungan Arab, lalu mereka minta dijamu oleh penduduk kampung itu. Tetapi penduduk enggan menjamu mereka. Penduduk bertanya kepada para sahabat : " Adakah diantara Tuan-tuan yang pandai mantera ? Kepala kampung kami digigit serangga ". Menjawab seorang sahabat : " Ya, ada ". Kemudian dia mendatangi kepala kampung itu dan memanterainya dengan membacakan surat Al Fatihah. Maka kepala kampung itupun sembuh. Kemudian sahabat itu diberi upah lebih kurang tiga puluh ekor kambing. Tetapi dia enggan menerima seraya mengatakan, " Tunggu ! Aku akan menanyakannya lebih dahulu kepada Nabi saw, apakah aku boleh menerimanya ". Lalu dia datang kepada Nabi saw. menanyakan hal itu, katanya, " Ya Rasulullah ! Demi Allah, aku telah memanterai seseorang dengan membacakan surat Al Fatihah ". Beliau tersenyum mendengar cerita sahabatnya dan bertanya, " Bagaimana engkau tahu Al Fatihah itu mantera ? ". Kemudian sabda beliau pula, " Terimalah pemberian mereka itu, dan masukkan sahamku bersama-sama denganmu ".

Perawi lain juga meriwayatkan hal serupa meskipun berbeda versi.
Hadits tadi sudah jelas menerangkan tentang upah penyembuhan.
TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF
 
Free Blog CounterEnglish German Translation