Custom Search
Link

Friday, September 30, 2016

PARA PENAKLUK JIN (BAHAGIAN 6)

JH Alifulhaq Terapi Alif

Pada seri tulisan saya sebelumnya sudah saya singgung bahwa proses penjarahan jiwa anak manusia oleh jin tidak sesederhana seperti yang saya beberkan. Dalam kenyataannya sangat mengerikan.

Prosesnya banyak sekali ragamnya. Umumnya seperti kasus si A pada tulisan saya PARA PENAKLUK JIN (BAHAGIAN 5), 900 jiwa sekunder A tidak gampang dijarah oleh jin. Jin yang ingin menjarah tidak punya pintu masuk atau akses langsung ke 900 jiwa sekunder si A. Penakluk jin yang bisa lihat alam jin atau yang tidak bisa lihat alam jin (biasanya dibisiki atau diberi tahu oleh qarinnya) tahu tentang hal ini, sehingga dia membutuhkan jin lain untuk membuka akses pada jiwa2 sekunder si A karena jin penarik rezeki tidak bisa melakukannya, spesifikasinya tidak pas untuk dia. Penakluk jin harus tahu dulu baagian mana dari jiwa sekunder si A yang bisa dijadikan pintu masuk, umumnya jiwa2 sekunder yang dihasilkan dari kesalahan2 atau dosa yang dilakukan oleh si A. Jiwa2 sekunder si A yang dihasilkan dari kesalahan dan dosa ini sudah dikuasai oleh jin lain atau Iblis, maka penakluk jin ini harus bekerjasama dengan jin atau Iblis tadi. Caranya tidak lain, buat sajen dan ritual lain lagi untuk jin atau Iblis tadi sesuai dengan syarat dan permintaan pihak jin Iblis yang dituju.

Proses berikutnya yang saya sebut sangat mengerikan. Jiwa2 sekunder si A dikuras habis2an dengan segala macam cara, tetap melalui tempat akses tadi. Biasanya jiwa2 yang telah berhasil diambil disiksa habis2an agar si A jadi lemah untuk memudahkan menjarah jiwa2 sekunder si A. Siksaannya macam2, jiwa sekunder si A yang berhasil dijarah tadi dicambuk, dirantai, dibakar, dipasung, dipaku, diperkosa dan segala macam kesadisan dan kekejian siksaan untuk melemahkan si A. Kalau Allah Ta'ala mengijinkan, maka siksaan ini membuat si A mati, sakit, hidupnya terus sengsara, susah, melarat dan sebagainya meskipun dia telah berjuang dan berusaha dengan keras untuk survive. Kalau Allah Ta'ala mengijinkan, maka penakluk jin tadi tidak hanya mendapatkan 900 jiwa sekunder si A, sisa yang 100 yang telah diaktifkan si A bisa dijarahnya juga.

Mungkin diantara anda ada yang bertanya, apakah penakluk jin tahu proses ini. Saya jawab ada yang tahu dan ada yang tidak tahu. Umumnya mereka yang tidak tahu adalah orang2 yang datang ke orang yang melayani permintaan untuk mendapatkan rezeki yang banyak. Tetapi mereka yang tidak tahu ini harus menjalankan ritual dan syariat tertentu. Adakalanya mereka diberi tahu bahwa rezeki yang bisa dia tarik dari si B, C, D dan sebagainya, sehingga dia harus melakukan syariat khusus yang ditujukan kepada si B, C dan D. Syariat tersebut dianatarnya pinjam uang pada sasaran, atau kasih uang pada saran, tukar uang, tukar pakaian, minta pakaian bekas sasaran dan sangat banyak  ragamnya.

Kasus si A yang saya beberkan ini adalah kasus sederhana, tidak rumit dan penakluk jinnyapun termasuk kategori level rendah, belum masuk kategori level menengah dan atas.

Kalau bukan karena belas kasih Allah Ta'ala yang tiada tara pada manusia, maka manusia sudah lama binasa ditangan Iblis dan jin.

Maha Suci Allah Rabb Semesta Alam. Aku berlindung padaNya dari segala kejahatan makhluk ciptaanNya. (bersambung)

MENDIAGNOSIS PENYAKIT NONMEDIS

SEMBUH SEKETIKA BUKAN MUKJIZAT ATAU KEAJAIBAN

MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA


Thursday, September 29, 2016

KOMENTAR ATAS PERNYATAAN STEPHEN HAWKING TENTANG ALIEN

JH Alifulhaq Terapi Alif

Saya buat posting  topik yang satu ini atas usul teman FB saya Mat Jay pada status saya di FB, tetapi seri tulisan PARA PENAKLUK JIN insyaAllah tetap saya lanjutkan.
Sayapun browsing mencari pernyataan Stephen Hawking  tentang alien baru2 ini yang dikatakan sedang ramai di media sosial, saya membaca dan mempelajarinya dengan seksama.

Apa yang diungkapkan oleh fisikawan terkenal Stephen Hawking tentang alien sebenarnya ketinggalan jauh dari apa yang diberitakan oleh Al Qur'an dan Al Hadits. Sama halnya dengan Albert Einstein yang mengemukakan gagasannya BESARAN WAKTU RELATIF, ketiggalan jauh seribu tahun lebih dari apa yang diajarkan oleh Al Qur'an tentang BESARAN WAKTU RELATIF ini seperti saya bahas di buku saya MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA. Masalahnya, muslim belum memahami secara benar apa yang diajarkan dan diberitakan oleh Allah Ta'ala dan Rasulnya.

Stephen Hawking baru sebatas mau mencari tanda2 adanya  makhluk cerdas di kosmos/ruang angkasa, sedangkan Al Qur'an dan Al Hadits dalam pemberitaannya seribu tahun lebih yang lalu sudah memastikan adanya mahkluk lain yang memiliki kecerdasan selain manusia yaitu Malaikat dan jin.
Makhluk lain yang dikhawatirkan oleh Stephen Hawking yang mencoba menhancurkan umat manusia dan peradabannya sebagaimana manusia menghapus koloni semut, tentulah itu Iblis dan jin yang punya hasrat sangat kuat untuk itu.

Sebenarnya Stephen Hawking tidak usah jauh2 ke luar angkasa sana untuk mencari tanda2 keberadaan makhluk cerdas yang disebutnya alien, dia cukup mencari sekitar dirinya, dekat dirinya atau di tempat lain di muka bumi ini. Bagi anda yang telah mempelajari buku2 saya, tentu bisa memahami pendapat saya ini.

Saya sudah bahas secara detail tentang jin dan Iblis dengan segala aspeknya di buku2 saya. Syetan jin dan Iblis  yang bisa mengambil berbagai bentuk dan wujud penampilan mulai dari yang paling jelek, buruk, seram dan mengerikan sampai pada bentuk yang cantik, ganteng, menawan dan mememukau, menurut saya identik dengan alien yang dikhawatirkan oleh Stephen Hawking, tetapi baru sebatas berupa makhluk spiritual. Perkiraan dan prediksi saya berlandaskan fakta2 yang saya temukan di dimensi lain atau alam jin dan syetan, selangkah lagi dalam suatu proses mutasi, maka makhluk2 spiritual ini bisa mengambil wujud dan bentuk fisik seperti yang dikhawatirkan sebagai alien apabila Allah Ta'ala mengijinkannya. Mungkin juga kasus mutasi semacam ini pernah terjadi tetapi sangat langka dan boleh dikatakan tidak diketahui oleh manusia.

Prediksi saya, bisa jadi suatu saat nanti proses mutasi yang saya sebutkan diatas akan benar2 terjadi. Proses itu akan terjadi dan berhasil atas ulah manusia baik sadar maupun tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja. Kalau prediksi saya ini memang terjadi mungkin saja akan terwujud di masa keluarnya Dajjal seperti yang diberitakan oleh Rasullah saw, Dajjal yang menghacurkan umat manusia dengan segala peradabannya, itu masa menjelang kiamat.

Dajjal atau alien ini menurut saya tetap merupakan makhluk spiritual meskipun mengambil bentuk fisik, sehingga tidak bisa dikalahkan atau dihancurkan dengan kekuatan fisik, tetapi harus dihancurkan dengan kekuatan spiritual. Mungkin pada saat keluar Dajjal kelak, manusia yang memiliki kekuatan spiritual sudah sangat langka dan boleh dikatakan sudah tidak ada sehingga tidak ada manusia yang mampu melawan Dajjal dan bala tentaranya. Seperti yang diberitakan oleh Rasulullah, pada masa keluarnya Dajjal ini, Allah Ta'ala menurunkan Malaikat untuk melindungi kota Madinah dari keganasan Dajjal, bisa jadi karena masa itu tidak ada lagi manusia yang memiliki kekuatan spiritual karena jiwa2 semua anak manusia saat itu terpuruk dalam penghambaan pada peradaban yang sifatnya materialis, tanpa mempedulikan kehidupan spiritual mereka.

Hanya Allah Yang Maha Tahu sehingga apa yang dibeberkan ini saya kembalikan padaNya.

Saya berdo'a seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah saw, " Aku berlindung pada Allah Rabbku, Rabb Semesta alam dari fitnah Dajjal ", agar jiwa2 sekunderku setelah aku mati tidak ada yang menjadi pengikut atau menjadi tentara Dajjal.

MENDIAGNOSIS PENYAKIT NONMEDIS

SEMBUH SEKETIKA BUKAN MUKJIZAT ATAU KEAJAIBAN

MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA


Wednesday, September 28, 2016

PARA PENAKLUK JIN (BAHAGIAN 5)

JH Alifulhaq Terapi Alif

Mungkin diantara anda ada yang bertanya, apa sebenarnya yang dilakukan oleh jin yang ditaklukkan ini untuk memenuhi hajad penakluknya di dimensi lain atau sering disebut di alam jin atau alam syetan. Saya jawab dengan jujur disini, SANGAT MENGERIKAN, SADIS, KEJI dan ada yang masuk kategori BIADAB. Maha Suci Allah Yang Maha Belas Kasih yang tidak membukakan penglihatan kebanyakan anak manusia pada dimensi dan alam ini. Kalau bukan karena belas kasih Allah yang menutup penglihatan manusia akan dimensi dan alam tersebut, betapa dahsyatnya penderitaan anak manusia yang melihat dan merasakan perbuatan jin terhadap jiwa2nya.

Contohnya begini, jin yang ditaklukkan oleh penakluknya spefikasinya penarik rezeki. Namanya juga penarik rezeki, dia cari mana saja rezeki dari anak manusia yang ada bisa ditariknya. Kok bisa. Saya sadar bahwa kebanyakan diantara anda tidak percaya apa yang saya ungkapkan bahwa rezeki seseorang bisa dirampas oleh pihak lain karena kebanyakan diantara anda yakin bahwa Allah Ta'ala sudah menetapkan rezeki setiap makhluqnya, termasuk setiap anak manusia, sehingga ada ungkapan yang populer, "rezeki tidak akan lari kemana-mana".

Saya menjelaskan hal diatas dengan cara yang sederhana. Misalnya Allah Ta'ala menetapkan bahwa anak manusia bernama A rezekinya nilainya 1000. Apa yang ditetapkan oleh Allah Ta'ala ini tidak datang begitu saja secara otomatis, si A harus berikhtiar untuk meraih haknya yang 1000 itu, misalnya bekerja, berdagang dan sebagainya. Rezeki si A yang 1000 itu misalnya sudah terikat dengan 1000 jiwa sekunder si A. Dalam usaha meraih haknya yang 1000 ini, si A harus mengaktifkan 1000 jiwa sekundernya dalam mencari rezeki, agar rezeki yang 1000 tadi jadi nyata dalam arti didapatkannya dalam kehidupan duniawinya.

Persoalannya timbul ketika si A tidak mampu mengaktifkan semua jiwa sekunder pemegang rezeki tadi karena berbagai sebab, terutama karena kesalahan2 tidak mematuhi ajaran Allah Ta'ala. Misalnya si A hanya mampu mengaktifkan 100 jiwa sekundernya tadi, maka jiwa sekundernya yang terikat dengan 900 nilai rezekinya bisa dizarah oleh pihak lain seperti jin penarik rezeki tadi. Artinya jiwa sekunder si A yang 900 tadi diambil oleh jin penarik rezeki untuk penakluknya, sehingga rezeki yang nilainya 900 tadi pindah ke panakluk jin penarik rezeki.

Apa yang saya gambarkan diatas sangat sederhana, tetapi dalam prakteknya di dimensi lain atau di alam jin dan syetan, sangat rumit dan sangat mengerikan, akan tiba saatnya nanti saya beberkan lebih lengkap dan detail.

Dengan fakta yang saya ungkap diatas, anda bisa memahami, kenapa Rasulullah saw memohon ampun sekian kali sehari, ada yang menyatakan 70 kali sehari ada yang menyatakan 100 kali sehari, padahal beliau sudah dipastikan oleh Allah Ta'ala diampuni semua dosa yang lalu dan yang akan datang. Kalau beliau punya kesalahan dalam satu hari, maka beliau ingin kesalahannya dihapus oleh Allah hari itu juga agar jiwa2 sekunder beliau yang dihasilkan dari kesalahan tadi tidak dijarah oleh jin atau Iblis, karena memang itu haknya syetan yang telah ditetapkan sendiri oleh Allah Ta'ala (Surah An Nisa' 118).

Maka banyak2lah mohon ampun dan mohon perlindungan pada Allah Ta'ala Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana agar hak kita tidak dijarah oleh pihak lain.

Maha Suci Allah Rabb Semesta Alam Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana yang senhantiasa melindungi hamba2nya yang menggantungkan diri mereka sepenuhnya pada perlindunganNya. Dia Maha Pengampun atas dosa2 hamba2Nya yang dikehendakiNya. (bersambung)

MENDIAGNOSIS PENYAKIT NONMEDIS

SEMBUH SEKETIKA BUKAN MUKJIZAT ATAU KEAJAIBAN

MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA

Tuesday, September 27, 2016

PARA PENAKLUK JIN (BAHAGIAN 4)

JH Alifulhaq Terapi Alif

Banyak cara dan ragam orang menaklukkan jin. Saya temukan hal ini ketika berurusan dengan syetan Iblis dan jin di dimensi lain atau di alam jin dan syetan, terutama pada kasus2 yang mengharuskan saya melacak dari mana asalnya syetan2 yang tengah saya hadapi.

Para dukun atau sejenisnya kebanyakan mereka manaklukkan jin atas dasar perjanjian dengan jin sebagai salah satu cara menaklukkan jin. Mereka mengadakan ritual sesauai dengan tuntutan jin yang ingin ditundukkan, misalnya mereka harus menyediakan berbagai perangkat dan bahan untuik ritual, boleh dikatakan semacam sajen, macam2 jenisnya, tergantung sungguh jin mana yang mau ditundukkan. Perlengkapan untuk ritual misalnya, ada ayam putih, atau ayam hitam untuk dipotong dan diambil darahnya, minyak wangi, kembang, dupa, ada juga yang menyuguhkan kopi, nasi, apakah nasi kuning atau nasi merah. Banyak sekali ragamnya.

Misalnya jin A mintanya ini dan itu, ritualnya begini dan begitu, serta waktu yang tepat untuk ritual. Cara penaklukan semacam ini, umunya penakluk jin membaca mantera, seringkali mantera yang dibaca adalah bahasa yang tidak dimengerti. Mantera dibaca dalam rangkaian ritual. Sebenarnya mantera tadi memanggil jin A dengan namanya dalam bahasa jin. Kalau sudah terpenuhi syaratnya baik sajen maupun tata cara ritual, jiu A pasti datang, kemudian mengikatkan diri dengan pemanggilnya dan akan tunduk pada perintah dan permintaan penakluknya. Tetapi selama mendampingi si pemanggilnya, jin A akan terus menyedot jiwa2 sekunder pemanggilnya secara terus sebatas dia bisa mengambilnya.

Jin yang ditundukkan punya spesifikasi masing2. Misalnya manusia M ingin menundukkan jin dengan spesifikasi penarik rezeki, maka ritual dan peralatan ritual yang disiapkan adalah yang dituntut oleh jin dengan spefikasi tersebut. Demikian juga halnya jin untuk kekuatan, untuk mengobati orang, untuk menundukkan lawan, untuk menyerang, untuk pagar atau pertahanan dan lain2nya.

Para penakluk dengan cara ini, sebenarnya dalam ritualnya, memanggil jin yang ingin ditundukkannya dengan nama asli jin tersebut dalam bahasa jin. Para penakluk jin ada yang tahu tentang hal ini dan ada yang tidak tahu. Mereka yang tidak tahu hanya membaca mantera yang sebenarnya arti dari mantera tersebut memanggil-manggil nama jin yang dituju agar datang karena persyaratan disepakati oleh jin tersebut dengan manusia yang pertama kali membuat perjanjian tersebut sudah dipenuhi semuanya. Pembuat perjanjian pertama adalah manusia yang pertama kali menerapkan ilmu dan tata cara memanggil jin tersebut. Makanya saya sebut menaklukkan jin dengan perjanjian.

Cara menaklukkan jin dengan perjanjian ini tidak hanya dilakukan oleh dukun, tetapi aliran spiritual dari berbagai macam agama dan budaya juga menerapkannya, tujuannya sama, tetapi bentuk ritualnya kebanyakan berbeda.

Jin2 yang lebih tinggi levelnya atau keturunan Iblis, butuh persyaratan yang lebih berat untuk menundukkannya dalam kategori penundukkan dengan cara perjanjian. Disamping perangkat yang disediakan sulit pengadaannya, misalnya dituntut potong kambing, atau potong sapi, potong kerbau sekian ekor, mas sekian puluh gram dan lain2nya. Syarat lainnya biasanya penakluknya harus punya kekuatan spiritual yang memadai yang dibuktikan dengan kemampuan dia bertapa sekian lama dan di berbagai tempat, dikuburan, berendam di sungai sekian hari, puasa sekian lama, baca mantera, rapalan, dzikir sekian kali sehari dalam kurun waktu sekian lama dan sejumlah ritual khusus yang disyaratkan yang biasanya tidak mudah dijalankan.

Aku berlindung pada Rabbku dari segala kemusyrikan yang mengotori jiwaku. Maha Suci Allah Rabb Semesta Alam. (bersambung)

MENDIAGNOSIS PENYAKIT NONMEDIS

SEMBUH SEKETIKA BUKAN MUKJIZAT ATAU KEAJAIBAN

MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA


Friday, September 23, 2016

PARA PENAKLUK JIN (BAHAGIAN 3)

JH Alifulhaq Terapi Alif

Cerita tentang tamu saya pada seri tulisan sebelumnya (PARA PENAKLUK JIN Bahagian 2) menarik untuk dianalisis dalam kaitannya dengan PARA PENAKLUK JIN. Baik sadar maupun tidak sadar tamu saya tersebut, dia masuk dalam kategori penakluk jin juga dalam ketegori yang sangat spesifik yaitu satu jin yang senantiasa membukakan penglihatannya di alam jin kapanpun dia mau dengan syarat ada ritual tententu yang dia lakukan misalnya dengan membaca rapalan atau dzikir tertentu sebelum dia dibukakan penglihatannya di alam jin.

Meskipun saya tidak menanyakan apa bentuk dan cara ritual berupa dzikir, wirid dan rapalan yang diamalkan secara rutin dalam jumlah sekian kali sehari oleh tamu saya tadi, ada beberapa hal yang saya yakini yang berkaitan dengn ritualnya.

Ritualnya merupakan bentuk ibadah pada Allah Ta'ala Rabb Semesta Alam, tetapi tata cara, lafadz/ucapan, susunan dan lain2 sudah dalam bentuk modifikasi sehingga tidak murni lagi seperti yang diajarkan oleh Allah Ta'ala. Hal yang sangat berat adalah ibadah itu diniatkan untuk bisa melihat jin dan alam jin, tidak murni sebagai ibadah pada Allah Ta'ala..

Kondisi seperti ini menyebabkan ibadahnya tidak sampai pada Allah Ta'ala, tetapi sampai pada syetan, jin dan Iblis. Jiwa2 sekunder yang begitu bagus yang dihasilkan dari kegiatan ibadahnya menjadi hak syetan jin dan Iblis.

Jadi dengan pengertian yang sederhana, hajad dia untuk melihat jin dan alam jin harus bayar kepada syetan jin dan Iblis dengan jiwa2 sekunder yang berkualitas. Setelah Iblis dan merasa sudah cukup bayarannya, maka dia diberi qarin yang setia menemaninya sampai diakhirat nanti, qarin dengan tugas sangat khusus yaitu membukakan penglihatan dia di alam jin. Tetapi setiap dia ingin melihat jin dan alam jin, tidak gratis buat dia, makanya dia harus bayar dengan dzikir atau rapalan yang dibacanya, artinya dia harus bayar dengan jiwa2 sekundernya dari hasil ibadah membaca dzikir dan rapalan tadi.

Apa artinya ini bagi jin dan Iblis. Seperti saya ungkapkan di seri tulisan ini PARA PENAKLUK JIN (bahagian 1), kekuatan adalah segala2nya bagi jun dan Iblis. Potensi kekuatan paling bagus yang bisa diambil atau dijarah ada pada manusia. Pada kasus diatas, jin dan Iblis yang terkait dengn hajad tamu saya tadi mendapatkan panenan yang lumayan.

Diantara anda yang pernah mempelajari buku2 saya mungkin ada yang bertanya, apakah tamu saya tadi dalam meraih hajadnya menggunakan KHALIFAH dalam dirinya. Saya jawab dia gunakan khalifah didalam dirinya dengan cara menggadaikan khalifah yang dia miliki pada jin dan Iblis yang berkaitan dengan hajadnya.

Maha Suci Rabb Semesta Alam, semua makhluk yang ada di bumi dan langit senantiasa memuji dan mengagungkanNya. Aku berlindung pada Dia Rabbku Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana dari segala hal yang mencemari jiwaku dan bahagian dari jiwaku. (bersambung)
\
MENDIAGNOSIS PENYAKIT NONMEDIS

SEMBUH SEKETIKA BUKAN MUKJIZAT ATAU KEAJAIBAN

MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA

Thursday, September 22, 2016

PARA PENAKLUK JIN (BAHAGIAN 2)

JH Alifulhaq Terapi Alif

Suatu malam saya kedatangan seorang tamu, diantar temannya yang menjadi teman saya juga. Kejadiannya sudah cukup lama. Tamu saya itu seorang laki2 masih muda umurnya dibawah saya. Keperluannya, katanya ingin silaturahim dan tukar pengalaman yang berkaitan dengan jin. Saya terima dengan baik dia.

Tamu saya tadi bercerita secara detail pengalamannya tentang jin. Awal mulanya, dia ingin melihat jin dan alam jin, kemauannya sangat kuat. Dia ungkapkan hajadnya ini pada ustadznya. Kemudian ustadznya mengajarkan dzikir, wirid dan rapalan yang harus diamalkan sekian kali setiap hari apabila ingin melihat jin dan alam jin.

Pendek kata, dia mengikuti segala apa yang diajarkan oleh ustadznya secara sempurna dan sungguh2, tanpa ada satu haripun dia alpa menjalankan ritual tadi. Menurut pengakuannya, selama mengamalkan apa yang diajarkan oleh ustadznya, dia merasakan sakit kepala yang luar biasa, tetapi dia tidak mau surut, tidak mau berhenti, dia tidak peduli dengan sakit kepalanya, tekadnya yang sangat kuat mengabaikan sakit kepala yang dideritanya.

Setelah setahun lebih mengamalkan ritual tadi, dia mulai melihat orang2/manusia yang ada disekitarnya tidak normal, dia melihat seperti gambar negative film atau seperti klise foto. Tetapi dia tetap teruskan ritualnya setiap hari. Lama2 akhirnya dia bisa melihat jin dengan jelas dan tegas.

Tamu saya tadi menjelaskan bahwa dengan ritual yang dia lakukan terus menerus rupanya dia berteman dengan satu jin yang terus mendampingi dia yang bisa diajak bicara dan diskusi. Jin yang menjadi temannya adalah satu petinggi suatu kerajaan jin yang berada di awan. Teman jin inilah yang membuat dia bisa melihat jin dan alam jin.

Dia juga bercerita, suatu ketika dia bertarung dengan salah satu jin yang dia temui. Menurut pengakuannya, dalam pertarungannya tersebut dia merasakan sakit yang luar biasa, sehingga dia kapok untuk mengulangi hal tersebut. Dia seperti berguman, bicara dengan dirinya sendiri :"Melawan satu jin saja seperti itu rasanya, bagaimana kalau bertarung dengan banyak jin".

Kemudian saya bertanya, apakah dia sudah melihat raja dari kerajaan jin asal teman jinnya. Dia menyatakan belum dan mau melihatnya. Sayapun memanggil raja jin tersebut dengan satu kalimat pendek. Saya lihat dia keheranan karena melihat raja dari kerajaan itu datang, sujud pada saya, teman jinnya sujud pada rajanya tadi.

Tamu saya memandang saya dengan penasaran sambil bertanya, ilmu apa yang saya pakai sehingga bisa seperti itu, tetapi saya tidak jawab. Kemudian dia jawab sendiri, "ini mungkin namanya ilmu enter ". Saya tanya maksudnya, dia jelaskan, seperti di komputer, Pak Yusuf kalau mau sesuatu tinggal tekan tombol enter, nggak pakai macam2 langsung jadi. Dia sendiri kalau mau melihat jin atau alam jin, dia harus baca rapalan atau wirid dulu dalam waktu sekian lama  baru bisa lihat jin. Memang saya saksikan sendiri dia melakukan hal itu didepan saya sebelum dia katakan sudah melihat jin.

Saya tidak bicara banyak pada tamu saya ini tentang jin, saya hanya menolong dia untuk melihat tokoh jin yang ingin dia lihat. Saya bisa lakukan itu semua bukan kerena bersahabat dengan jin atau jin yang ingin dilihat oleh tamu saya, tetapi saya bisa lakukan karena Allah Ta'ala Rabbku, Rabb Semesta Alam memberi saya karunia diantaranya berupa kemampuan untuk itu.

Maha Suci Allah Rabb Semesta Alam yang mengajarkan manusia segala hal yang tidak diketahuinya. (bersambung).

MENDIAGNOSIS PENYAKIT NONMEDIS

SEMBUH SEKETIKA BUKAN MUKJIZAT ATAU KEAJAIBAN

MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA



Wednesday, September 21, 2016

PARA PENAKLUK JIN (BAHAGIAN 1)

JH Alifulhaq Terapi Alif

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Alhamdulillah, saya masih diberi kesempatan untuk berbagi informasi, pengetahuan dan ilmu dari sisi Allah Rabb Semesta Alam sebagai kebenaran dan kebaikan disisiNya.
Siapa yang memanfaatkan apa yang saya beberkan ini sebagai kebenaran dan kebaikan di sisi Allah, semoga menjadi rahmat, berkah dan karunia baginya dari Allah Ta'ala. Siapa yang memanfaatkannya untuk kejahatan, maka kejahatan itu untuk dirinya sendiri.

Ada 5 hal yang perlu saya jelaskan sebelum masuk ke pokok pembahasan, maksudnya agar memudahkan anda mengikuti apa yang saya beberkan.

1. Apabila anda melihat satu sosok di dimensi lain (saya sudah bahas dimensi dan sub dimensi ini di buku2 saya) atau disebut alam jin dan atau alam syetan, misalnya mahluq yang menyeramkan, bisa juga wanita cantik, laki2 ganteng seperti pangeran atau raja, sosok dengan atribut  dan penampilan seperti orang suci atau malaikat, itu artinya anda baru melihat salah satu bahagian dari jiwa jin, atau salah satu syetan dari jin. Setiap jin punya banyak sekali jiwa2 seperti ini yang saya sebut dalam buku2 saya sebagai jiwa2 sekunder mereka. Satu jin yang levelnya rendah punya jutaan jiwa seperti ini. Malah jin atau suku bangsa Iblis yang kuat jumlah jiwa sekundernya sulit dihitung, makin kuat jin, makin banyak jiwa sekunder mereka.  Tidak mengherankan segala aspek aktivitas kehidupan mereka tergantung sungguh pada jiwa2 sekunder ini (ini juga saya bahas di buku2 saya).
Apabila anda menyiksa satu sosok seperti yang saya sebut diatas, berarti anda baru menyiksa seper sekian juta atau seper sekian milyar jiwa sekunder mereka. Jadi tidak ada impect apa2 bagi mereka, meskipun sosok tadi anda musnahkan.

2. Hal paling ditakuti oleh setiap jin adalah kalau mereka dimusnahkan. Mereka tidak takut disiksa dengan cara apapun dan cara bagaimanapun karena mereka umumnya tahan akan siksaan.

3.Apabila satu sosok yang saya sebut diatas sujud pada anda, belum tentu semua jiwa sekundernya sujud pada anda. Meskipun semua jiwa sekundernya sujud pada anda, belum tentu jin tersebut benar2 sujud dan sepenuhnya patuh pada anda, kebanyakan mereka bohong karena sifat dasar semua bangsa jin adalah pembohong dan penipu yang paling ulung.

4.Satu hal yang paling utama yang menjadi dasar penilaian jin terhadap pihak lain, apakah sesama jin atau manusia adalah KEKUATAN. Siapapun yang memiliki kekuatan yang besar yang bisa mengalahkan pihak lain dengan kekuatannya tersebut maka dialah yang diakui sebagai penguasa untuk lingkungannya. Kekuatan adalah segala2nya bagi bangsa jin yang akan menentukan derajat, kemakmuran dan kesejahteraan bagi mereka.

5. Potensi kekuatan yang paling besar ada pada setiap diri manusia, sehingga mereka dengan segala daya upaya untuk mendapatkan kekuatan tadi dari manusia dengan cara yang paling umum adalah tipu daya, menguras jiwa2 sekunder manusia yang berhasil diperdaya untuk menjadi kekuatan mereka.

Ada baiknya pembahasa tentang PARA PANAKLUK JIN ini saya buka dengan pengalaman seorang tamu saya yang bertandang ke rumah saya yang berkaitan dengan jin. Hal ini sudah pernah saya tulis di blog ini juga. (bersambung)

MENDIAGNOSIS PENYAKIT NONMEDIS

SEMBUH SEKETIKA BUKAN MUKJIZAT ATAU KEJAIBAN

MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA


 
Free Blog CounterEnglish German Translation