Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang.
Sekarang kita masuk ke pembahasan ayat ketiga yang terjemahannya berbunyi : “ Dari kejahatan malam apabila gelap gulita “.
Kejahatan apakah yang dimaksud oleh Allah dengan ayat ini, apakah kejahatan maling atau rampok yang datang pada malam hari. Seperti saya tegaskan sebelumnya bahwa ayat ini tidak terpisahkan dari ayat pertama. Kejahatan yang dimaksud disini adalah kejahatan yang melibatkan mahluk yang diciptakan oleh Allah Taala. Untuk menjelaskan ayat ini saya kutip terjemahan surat At Thaariq ayat 1 sampai dengan ayat 4;
Ayat 1.
Demi langit dan yang datang di malam hari.
Ayat2
Tahukah kamu apa yang datang pada malam hari itu.
Ayat 3
Yaitu bintang yang sinarnya menembus.
Ayat 4
Tidak ada satu jiwapun melainkan ada penjaganya.
Empat ayat ini dalam penulisannya diberi tanda lam pada setiap nomor ayatnya. Ini berarti tidak bisa dipisahkan dalam pemahamannya, berhubungan satu sama lainnya. Karena bunyi ayat keempat bahwa setiap jiwa ada penjaganya, itu berarti pernyataan ayat sebelumnya bahwa bintang yang sinarnya menembus sangat berbahaya bagi setiap jiwa. Makanya setiap jiwa dijaga supaya tidak kena bahaya sinar yang menembus. Begitulah yang saya tangkap. Wallahu A’lam.
Terus terang sebelum saya terlibat dalam pengobatan, saya sulit menangkap makna keempat ayat ini. Kenyataan yang banyak saya temui, syetan yang melakukan kejahatan atau membantu kejahatan menggunakan kekuatan benda-benda langit. Sering saya temui orang yang sakit melihat dirinya di alam jin dan syetan terhubung dengan suatu benda langit salah satu bintang misalnya dengan garis cahaya lurus. Warnanya macam-macam, kebanyakan putih. Dalam science bidang astrofisika diterangkan bahwa benda-benda langit memancarkan partikel-partikel, diantaranya yang sangat berbahaya bagi kehidupan di muka bumi, tetapi disaring dan ditahan oleh lapisan atmosfir bumi, sehingga tidak sampai di muka bumi, kalaupun ada yang sampai, sudah sangat lemah, tidak lagi membahayakan kehidupan di bumi.
Kita kembalikan pada konteks pembahasan surat Al Falaq bahwa kejahatan di malam hari apabila gelap adalah cahaya yang menembus dari bintang yang ada di falaq yang dipakai oleh makhluk-makhluk yang telah diciptakan oleh Allah Taala untuk melakukan kejahatan biasanya dengan pertolongan syetan. Dengan izin Allah Taala sesuai dengan ketentuan dan ketetapanNya, syetan meloloskan cahaya yang menembus tadi ke jiwa seseorang sehingga tersiksalah jiwa tersebut oleh sinar yang menembus yang membakar jiwa-jiwanya ( seperti saya tulis di blog ini bahwa setiap manusia memiliki banyak jiwa ). Jiwa-jiwa yang terkena sinar ini lepas dari satu kesatuan ikatan jiwa, kemudian dicuri syetan tersebut diikat dan dibawa ke suatu tempat penyiksaan. Biasanya para syetan yang melakukan aksi kejahatan dan atau membantu kejahatan berlangsung pada malam hari dan kebanyakan penyihir menjalankan sihirnya pada malam hari, terutama yang menggunakan kekuatan benda-benda langit.
Lantas kita bertanya, kenapa jiwa-jiwa tadi bisa dibakar oleh sinar bintang yang menembus, padahal setiap jiwa ada penjaganya seperti yang dijelaskan dalam ayat 4 surat At Thariq. Jawabannya , jiwa-jiwa yang mengkuti ilham kedurhakaan tentu saja tidak akan di lindungi karena begitulah kemauan jiwa tersebut. Kalau dia mau dilindungi/dijaga tentu saja dia tidak akan durhaka pada Allah Penciptanya Yang Memelihara dan Menyempurnakannya, tentu dia akan mengikuti ilham ketaqwaan dalam arti dia tunduk dan berserah diri pada Allah Rabbnya. Dalam pembahasan sebelumnya sudah disinggung tentang ilham kedurhakaan dan ketaqwaan bagi setiap jiwa di surat As Syams.
Dalam setiap diri manusia, ada jiwa yang taqwa, ada juga jiwa yang durhaka. Perbandingannya berbeda dari setiap orang, ada yang lebih banyak jiwa yang taqwa ada yang lebih banyak jiwa yang durhaka. Berapa besar prosentase perbandingannya, tergantung dari amal perbuatan setiap orang. Hampir setiap manusia memiliki dua jenis jiwa ini. Jiwa yang durhakalah yang menjadi sisi lemah dari setiap diri manusia karena tidak diberi penjaga oleh Allah, karena dia sudah jadi milik syetan dan Iblis. Jiwa-jiwa yang menjadi milik syetan dan Iblis ini, diapakan oleh mereka, saya sudah tulis di blog ini, silahkan cari sendiri.
Dengan ayat-ayat seperti ini Allah Taala Yang Maha Belas Kasih hendak mengajarkan kepada kita semua cara berdo’a dan bermunajat secara benar sesuai dengan kehendakNya yaitu berdo’a dengan ilmu. Kita diperintahkanNya untuk minta perlindungan, perlindungan dari apa, yaitu dari kejahatan. Kejahatan dari mana dan bagaimana kejahatan itu dijalankan. Begitulah kira-kira kehendak Allah Taala yang saya tangkap di surat Al Falaq dan An Nas. Wallahu A’lam.
Bersambung.
CATATAN : Bagi anda yang ingin menyebar luaskan apa yang saya bahas di blog ini kepada siapapun, ada baiknya anda kasih saja alamat blog ini kepada mereka. Kalau anda sebarkan dengan cara apapun, saya khawatir kalau terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam bentuk apapun, anda yang bertanggung jawab pada Allah. Tokh pahalanya sama juga yang anda terima dengan penyebaran yang saya anjurkan. Terima kasih.
Wassalam.
TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF