Pada seri tulisan saya sebelumnya sudah saya singgung bahwa proses penjarahan jiwa anak manusia oleh jin tidak sesederhana seperti yang saya beberkan. Dalam kenyataannya sangat mengerikan.
Prosesnya banyak sekali ragamnya. Umumnya seperti kasus si A pada tulisan saya PARA PENAKLUK JIN (BAHAGIAN 5), 900 jiwa sekunder A tidak gampang dijarah oleh jin. Jin yang ingin menjarah tidak punya pintu masuk atau akses langsung ke 900 jiwa sekunder si A. Penakluk jin yang bisa lihat alam jin atau yang tidak bisa lihat alam jin (biasanya dibisiki atau diberi tahu oleh qarinnya) tahu tentang hal ini, sehingga dia membutuhkan jin lain untuk membuka akses pada jiwa2 sekunder si A karena jin penarik rezeki tidak bisa melakukannya, spesifikasinya tidak pas untuk dia. Penakluk jin harus tahu dulu baagian mana dari jiwa sekunder si A yang bisa dijadikan pintu masuk, umumnya jiwa2 sekunder yang dihasilkan dari kesalahan2 atau dosa yang dilakukan oleh si A. Jiwa2 sekunder si A yang dihasilkan dari kesalahan dan dosa ini sudah dikuasai oleh jin lain atau Iblis, maka penakluk jin ini harus bekerjasama dengan jin atau Iblis tadi. Caranya tidak lain, buat sajen dan ritual lain lagi untuk jin atau Iblis tadi sesuai dengan syarat dan permintaan pihak jin Iblis yang dituju.
Proses berikutnya yang saya sebut sangat mengerikan. Jiwa2 sekunder si A dikuras habis2an dengan segala macam cara, tetap melalui tempat akses tadi. Biasanya jiwa2 yang telah berhasil diambil disiksa habis2an agar si A jadi lemah untuk memudahkan menjarah jiwa2 sekunder si A. Siksaannya macam2, jiwa sekunder si A yang berhasil dijarah tadi dicambuk, dirantai, dibakar, dipasung, dipaku, diperkosa dan segala macam kesadisan dan kekejian siksaan untuk melemahkan si A. Kalau Allah Ta'ala mengijinkan, maka siksaan ini membuat si A mati, sakit, hidupnya terus sengsara, susah, melarat dan sebagainya meskipun dia telah berjuang dan berusaha dengan keras untuk survive. Kalau Allah Ta'ala mengijinkan, maka penakluk jin tadi tidak hanya mendapatkan 900 jiwa sekunder si A, sisa yang 100 yang telah diaktifkan si A bisa dijarahnya juga.
Mungkin diantara anda ada yang bertanya, apakah penakluk jin tahu proses ini. Saya jawab ada yang tahu dan ada yang tidak tahu. Umumnya mereka yang tidak tahu adalah orang2 yang datang ke orang yang melayani permintaan untuk mendapatkan rezeki yang banyak. Tetapi mereka yang tidak tahu ini harus menjalankan ritual dan syariat tertentu. Adakalanya mereka diberi tahu bahwa rezeki yang bisa dia tarik dari si B, C, D dan sebagainya, sehingga dia harus melakukan syariat khusus yang ditujukan kepada si B, C dan D. Syariat tersebut dianatarnya pinjam uang pada sasaran, atau kasih uang pada saran, tukar uang, tukar pakaian, minta pakaian bekas sasaran dan sangat banyak ragamnya.
Kasus si A yang saya beberkan ini adalah kasus sederhana, tidak rumit dan penakluk jinnyapun termasuk kategori level rendah, belum masuk kategori level menengah dan atas.
Kalau bukan karena belas kasih Allah Ta'ala yang tiada tara pada manusia, maka manusia sudah lama binasa ditangan Iblis dan jin.
Maha Suci Allah Rabb Semesta Alam. Aku berlindung padaNya dari segala kejahatan makhluk ciptaanNya. (bersambung)
MENDIAGNOSIS PENYAKIT NONMEDIS
SEMBUH SEKETIKA BUKAN MUKJIZAT ATAU KEAJAIBAN
MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA