Sekarang saya sampai pada bahagian akhir dari seri artikel ini yaitu mengenal Allah Ta'ala dan cara datang padaNya dengan presisi sempurna.
Satu hal yang perlu anda renungkan, dalam keseharian anda, berapa kali dan berapa banyak anda menyebut dan memanggil Allah. Apakah yang anda panggil itu sudah anda kenal dengan baik meskipun anda belum pernah melihat atau belum pernah membayangkannya sama sekali pemilik nama tersebut.
Cara mengenal Allah Ta'ala agar tidak nyasar kemana-mana harus sesuai dengan apa yang diajarkanNya. Lewat Rasulullah saw, Allah Ta'ala mengajarkan kepada manusia tentang diriNya. Dalam ayat yang pertama kali turun dari Al Qur'an, Allah Ta'ala menyebut dirinya dengan kata RABB. Jadi ini yang harus pertama kali kita kenali, RABB.
Salah satu kunci dasar untuk mengenal Allah Ta'ala adalah memahami secara benar kata Rabb ini. Kisah-kisah dalam Al Qur'an, para Nabi dan orang shaleh pada zaman sebelum Rasulullah saw diutus memanggil Allah dengan sebutan Rabb.
Dalam bahasa Arab, Rabb berarti yang MENCIPTAKAN, YANG MENYEMPURNAKAN CIPTAANNYA DAN YANG MEMELIHARA CIPTAANNYA. Begitu kita menyebut ya Rabbku seharusnya melekat arti dan makna tadi dalam penghayatan dan pemahaman kita.
Seandainya pemahaman dan penghayatan arti dan makna kata Rabb tadi benar, seharusnya anda merasa sangat dekat dengan Dia, lebih dekat dari urat leher anda sendiri seperti sudah saya bahas sebelumnya dalam buku-buku saya. Penghayatan dan pemahaman ini yang harus dijadikan landasan dalam berhubungan dengan Allah Ta'ala. Dalam Al Qur'an Allah Ta'ala memerintahkan kita semua untuk menyeruNya dengan Asama'ul khusna, tetapi landasan pemahaman dan penghayatan tidak boleh lari dari arti dan makna yang terkandung dalam kata Rabb.
Pemahaman yang benar atas kata Rabb, maka akan membuka pemahaman yang benar akan diriNya seperti yang diajarkanNya sendiri untuk mengenaliNya secara lebih baik dan lebih dekat.
Seberapa dekat dan seberapa baik anda mengenal Dia maka itu menentukan tingkat kedekatan anda dengan Dia
Seandainya anda sudah sampai pada penghayatan dan merasakan setiap saat bahwa anda merasa sangat dekat dengan Dia, lebih dekat dari urat leher anda sendiri, itu artinya anda sudah sampai pada puncak kedekatan dengan Dia. Pada keadaan puncak kedekatan seperti ini, begitu anda datang padaNya, maka anda datang dengan presisi sempurna.
Saya akui untuk sampai ke puncak kedekatan butuh proses yang tidak bisa lepas dari masalah aplikasi dan pengamalannya dari semua apa yang saya bahas. Aplikasi dan pengamalannya ini insyaAllah saya bahas dalam buku keempat saya.
Semoga Allah Ta'ala Yang Maha Belas Kasih, Rabb Semesta Alam, Rabb kita semua menolong dan membimbing siapapun yang senantiasa mendambakan berada pada PUNCAK KEDEKATAN DENGAN NYA. (selesai)
MENDIAGNOSIS PENYAKIT NONMEDIS
SEMBUH SEKETIKA BUKAN MUKJIZAT ATAU KEAJAIBAN
MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA