Custom Search
Link

Wednesday, April 07, 2021

DZIKIR YANG JADI AZAB (bag.24)

JH Alifulhaq Terapi Alif

Sekarang saya masuk pada pembahasan penggalan ketiga dari ayat 205 surah Al A'raf yang berbunyi, WA DUUNAL JAHRI MINAL QAULI.
Saya menemukan sejumlah versi penafsiran atas penggalan ayat ini di tafsir dan terjemahan Al Quran. Versi yang sangat fatal adalah penafsiran yang bertentangan dengan makna sebenarnya dari penggalan ayat tersebut. 
Kalau diterjemahkan secara harfiah atau literal penggalan ayat tersebut bermakna, DAN TANPA DHOHIR DARI BERKATA/BERUCAP. 
Jadi penafsiran yang akurat atas penggalan ayat ini adalah TANPA DIWUJUDKAN DALAM BENTUK UCAPAN SECARA DHOHIR.  Artinya tidak mengeluarkan suara sama sekali dan tidak juga komat kamit. Mengingat Rabb yang dimaksudkan oleh ayat ini hanya dalam jiwa, tidak dalam ucapan meskipun berbisik atau komat kamit. 
Tegasnya hanya mengingat saja dalam jiwa, tidak diucapkan sama sekali. 
Terjadi kerancuan penafsiran dan pemahaman kebanyakan orang antara BERDZIKIR dan BERDO'A.
Dalam Al Quran BERDO'A dikenal dengan kata DU'A yang berarti MENYERU.  Allah Ta'ala memerintahkan dan mengajarkan kalau kita menyeru maka serulah Dia dengan Asmaul Husna. 
Kalau menyeru Allah Ta'ala harus diwujudkan dalam bentuk ucapan secara dhahir, apakah dengan suara yang terdengar, berbisik atau komat kamit. 
Dalam prakteknya orang sering mencampur adukkan antara pengertian BERDZIKIR dan BERDO'A sehingga dalam pengamalannya begitu pula. 
Pengamalan yang campur aduk inilah saya temukan yang bermasalah dan berakibat sangat fatal bagi yang melakukannya. Hal ini saya temukan dalam sejumlah kasus Nonmedis ketika saya membuka praktek pengobatan Nonmedis. 

InsyaAllah akan disambung. 
Bagi anda yang ingin mengetahui tentang buku2 saya silahkan klik yang warna merah dibawah ini. 

No comments:

 
Free Blog CounterEnglish German Translation