JH Alifulhaq Terapi Alif
Mengamalkan DZIKIR secara benar dan akurat seperti yang diperintahkan dan diajarkan oleh Allah Ta'ala dalam ayat 205 surah Al A'raf seperti yang dibahas dalam tulisan bersambung ini butuh waktu untuk proses latihan.
Pada saat duduk di bangku SMA saya masih butuh waktu khusus dan tempat khusus untuk pengamalannya. Misalnya kalau hari Jum'at saya lebih awal datang ke Masjid sekitar satu setengah jam atau satu jam sebelum masuk waktu. Periode berikutnya saya sudah tidak memerlukan waktu khusus dan tempat khusus untuk mengamalkannya, sudah refleks saja seperti otomatis saja dalam pengamalannya, sehingga dalam keadaan apapun saya bisa lakukan. Saat saya mengobati pasien Nonmedis, DZIKIR ini secara otomatis dan refleks saya lakukan.
Pernah suatu ketika saya mengobati seorang Ibu. Dia sangat takut saat melihat di dimensi lain syetan yang wujudnya seram2 memenuhi langit. Ibu tersebut ketakutan karena melihat saya santai saja, tidak komat kamit, tidak konsentrasi juga sampai bertanya bagaimana Pak Yusuf bisa melawan makhluk2 yang begitu banyak. Saya jawab dengan tenang, insyaAllah Allah Ta'ala akan menolong kita. Sebentar kemudian dia melihat semua makhluk yang memenuhi langit itu digulung oleh angin yang sangat kencang tanpa bisa.
Bagi kalangan Iblis, jin dan syetan, cara pengobatan yang saya lakukan tidak beradab, tidak mematuhi tata krama mereka. Mereka menganggap saya manusia yang sadis tidak punya belas kasih. Itu pandangan mereka sehingga mereka sangat benci pada saya.
Saat mengobati pasien, hanya dua pilihan bagi siapapun dan apapun yang membuat si pasien sakit, pergi secara baik2 atau secara paksa dengan digempur tanpa ada tawar menawar. Kalau pilihannya secara paksa maka dengan pertolongan Allah Ta'ala Rabbku mereka saya gempur habis-habisan, membumi hanguskan mereka dengan tempat tinggal mereka. Pernah seorang wanita pasien melihat pembumihangusan di dimensi lain hampir pingsan karena merasa sangat ngeri sampai dia bertanya apakah seperti ini kiamat
Sebahagian hal ini sudah saya ungkapkan dalam buku saya MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA. Hanya saja tokoh Iblis yang saya ungkapkan dalam buku tersebut yang saya gempur habisan2 tadinya saya pikir dialah Iblis yang menjejerumuskan Adam dan Hawa as. Tadinya saya sangat lega karena belasan tahun sebelumnya saya memohon dalam suatu munajad yang sangat kuat agar dipertemukan dengan Iblis yang disebut dalam Al Quran yang telah membuat manusia terusir dari surga dalam suatu pertarungan head to head Belakangan baru saya tahu bahwa tokoh Iblis seperti yang saya ceritakan dalam buku MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA adalah penguasa atau raja dari imperium Kerajaan Iblis.
Rupanya Iblis yang memperdaya Adam dan Hawa as menduduki tempat tertinggi dalam Imperium Kerajaan Iblis dan syetan. Dia tidak termasuk dalam struktur, tetapi dengan Kekuasaan dan kekuatan yang besar, dia mengawasi semua Kerajaan dalam imperiumnya. Jadi dialah penguasa tertinggi sebenarnya. Belakangan juga baru saya tahu bahwa di lingkungan internal suatu aliran kejawen, dikalangan tokoh tingkat tinggi, dia ini disebut sebagai PAK TUA.
Suatu ketika Allah Ta'ala Rabbku Yang Maha Belas Kasih mengabulkan hajat saya belasan tahun sebelumnya. Saya dipertemukan dengan si PAK TUA ini.
Saya tidak akan ceritakan wujudnya seperti apa takut ada yang kebelet mencari dia, yang membawa akibat tidak baik bagi saya disisi Allah Ta'ala.
Saya panggil dia sebagai IBLIS TUA. Saya tantang dia untuk bertarung habis-habisan. Waktu itu saya pikir akan saya bumi hanguskan kekuasaan dan kekuatannya seperti yang sering saya lakukan terhadap Kerajaan syetan. Kalau dia terlalu kuat tidak mampu saya lawan biarlah saya mati dengan harapan tercatat sebagai mati syahid di sisi Allah Ta'ala Rabbku.
Kenapa harus ditantang, karena ketetapan Allah Ta'ala tidak boleh menyerang pihak yang berhenti menyerang kita.
Iblis Tua enggan bertarung head to head secara terbuka dengan saya.
Saya tanya kenapa dia tidak mau mengerahkan Kekuasaan dan kekuatan yang dimilikinya dan yang dimiliki imperiumnya untuk bertarung dengan saya. Dia hanya menjawab tidak ada gunanya.
Ternyata dia memilih cara bertarung yang sangat rumit melawan saya. Tidak mudah memang menghadapi cara dia bertarung seperti ini, sepertinya tidak akan selesai. Tetapi Ta'ala Rabbku senantiasa memelihara saya sehingga saya selalu sabar dalam mengurai pertarungan yang sangat rumit ini.
InsyaAllah akan disambung.
Bagi anda yang ingin mengetahui tentang buku2 saya silahkan klik yang berwarna merah dibawah ini.