Custom Search
Link

Saturday, August 12, 2006

SAINS DAN KEHIDUPAN

JH Alifulhaq
Artikel di Harian Kompas, Sabtu 24 Juni 2006 halaman 14 kolom Humaniora tentang Sains Dan Kehidupan dengan judul REALITAS BUKAN DITELITI, TETAPI DIPRODUKSI, sangat menarik sebagai bahan telaah bagi setiap diri untuk menggapai kembali kesadaran dalam arti pencerahan yang terkubur oleh hingar-bingarnya keseharian kita.
Seharusnya sains tidak akan stagnan dan mandul bila ilmuwan konsisten dengan sikap dalam memandang bahwa segala apa yang ada di alam semesta ini baik materi maupun gejala dan fenomena tidak ada yang berdiri sendiri, sekecil dan sehalus apapun merupakan bahagian dari semesta yang begitu luas. Ilmuwan pun umumnya memandang gejala dan fenomena dalam lingkup terbatas yang dibelenggu oleh dimensi ruang dan waktu.
Sebenarnya Einstein telah mendobrak dinding ruang dan waktu yang senantiasa memenjara sains dan mengasingkannya dari khazanah realita kajiannya dengan konsep ruang-waktu, suatu dimensi yang tidak lagi terkungkung dalam ruang dan waktu. Tetapi kebanyakan ahli fisika tidak bisa menerimanya dan menganggapnya metafisika.
Begitu juga dengan sains kedokteran yang hanya memandang gejala dan fenomena pada setiap diri manusia hanya sebatas pada apa yang ditangkap oleh panca indera. Padahal kehidupan yang bertahta dalam setiap diri dan menjadikan manusia bisa hidup, tidak bisa ditangkap oleh panca indera. Kehidupan dalam setiap diri tidak berdiri sendiri, tetapi menjadi bahagian dari semesta yang sangat luas ini. Dan alam semesta yang luas ini ada yang mengaturnya yaitu Sang Khaliq Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu dan menciptakan alam semesta dengan seluruh makhluknya. Ini relevan dengan apa yang saya sajikan dalam blog saya ini, SEMBUH SEKETIKA DENGAN TERAPI ALIF

CATATAN :
Saya telah membahas secara mendalam dan detail tentang syetan, jin dan Iblis, seperti apa mereka, bagaimana kehidupan mereka dan dimana mereka hidup, bagaimana interaksinya dengan setiap diri anak manusia yang mengakibatkan berbagai masalah bagi setiap anak manusia.
Saya juga membahas secara mendalam dan detail tentang jiwa setiap anak manusia, apa yang dimaksudkan dengan jiwa manusia, dimana keberadaan mereka, perannya yang sentral bagi setiap diri anak manusia, persoalan yang dialami oleh anak manusia ketika jiwanya error terutama kaitannya dengan penyakit nonmedis atau medis, apa yang membuatnya error dan bagaimana cara atau upaya memperbaikinya dalam arti penyembuhannya.
Semuanya saya bahas menggunakan fakta empiris yang saya peroleh selama menggeluti penyakit nonmedis 30 tahun lebih.
Untuk informasi tentang kedua buku tersebut silahkan klik ini
BUKU TERAPI ALIF

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF
 
Free Blog CounterEnglish German Translation